Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 15 Juli 2015

8 Kuil Shinto Terindah di Jepang

Minna-San. Pada Kesempatan kali ini, saya akan memposting tentang 8 Kuil Shinto yang Terindah di Jepang. Cekidot ^^
   1. Kuil Yasukuni
    adalah sebuah kuil Shinto di Tokyo, Jepang. Kuil ini dibangun untuk mengenang para warga Jepang yang tewas dalam perang, termasuk 14 orang yang dinyatakan sebagai penjahat perang Kelas A setelah Perang Dunia II. Terhitung Oktober 2003, Buku Jiwa yang terdapat di dalam kuil tersebut mencatat 2.466.495 nama tentara Jepang dan tentara bekas jajahannya (Korea dan Taiwan) yang terbunuh dalam perang. Tetapi banyak orang Republik Rakyat Cina, Taiwan dan Korea yang tidak senang atas kunjungan Perdana Menteri Junichiro Koizumi ke sana.


Kuil Yasukuni


2. Kuil Meiji
    Kuil Meiji, berlokasi di Shibuya, Tokyo, merupakan Kuil Shinto yang didedikasikan untuk memuja arwah Kaisar Meiji dan istrinya, Permaisuri Shōken. Kuil Meiji dijadikan salah satu tempat kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton pada 2009. Setelah tiba di Tokyo dalam kunjungan luar negeri pertamanya sebagai menteri luar negeri dan untuk mewakili presiden terpilih baru Amerika Serikat Barrack Obama, ia terlebih dahulu mengunjungi Kuil Meiji untuk bertemu dengan pemimpin Jepang sebagai gambaran penghormatannya terhadap sejarah dan kebudayaan Jepang. Pada Januari 2010 Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle pun memperlihatkan pengormatan yang sama ketika ia memutuskan untuk mengunjungi kuil ini.

Kuil Meiji


3. Fushimi Inari Taisha
    adalah kuil Shinto yang berada di Fushimi-ku, Kyoto, Jepang. Kuil ini merupakan kuil pusat bagi sekitar 40.000 kuil Inari yang memuliakan Inari. Kuil utama terletak di kaki Gunung Inari, dan tanah milik kuil mencakup gunung yang tingginya 233 meter. Selain itu, kuil ini berada dalam kelompok 7 kuil papan atas dari daftar 22 kuil utama. Dalam sistem lama peringkat kuil Shinto, kuil ini merupakan salah satu dari kuil resmi yang didanai pemerintah Jepang.

Fushimi Inari Taisha


4. Kuil Shinto
    adalah struktur permanen dari kayu yang dibangun untuk pemujaan berdasarkan kepercayaan Shinto. Bangunan kuil Shinto dibangun dengan arsitektur tradisional Jepang. Walaupun dari luar terlihat seperti bangunan tradisional Jepang, kuil Shinto zaman sekarang dibangun dengan teknologi konstruksi modern berdasarkan standar bangunan antigempa dan antikebakaran, termasuk penggunaan beton bertulang untuk sebagian bangunan kuil.

Kuil Shinto


5. Izumo Taisha
    adalah kuil Shinto yang berada di kota Izumo, Prefektur Shimane, Jepang. Nama resmi kuil ini adalah Izumo Ōyashiro. Kuil ini memuliakan Ookuninushi yang dikenal sebagai Kami ikatan cinta dan perkawinan. Di seluruh Jepang, bulan ke-10 kalender lunisolar disebut Kannazuki atau Kaminashizuki (bulan tidak ada dewa), tetapi di Izumo disebut Kamiarizuki (bulan ada dewa). Alasannya pada bulan tersebut di kuil Izumo berlangsung pertemuan 8 juta dewa yang berkumpul dari seluruh Jepang. Pertemuan ini disebut Kamiari Matsuri dan berlangsung dari hari ke-11 hingga hari ke-17 bulan 10 kalender lunisolar.

Izumo Taisha


6. Kuil Itsukushima
    adalah kuil Shinto di Pulau Itsukushima (Pulau Miyajima), Hatsukaichi, Prefektur Hiroshima, Jepang. Didirikan lebih dari 1.400 tahun yang lalu, kuil Itsukushima merupakan salah satu situs peninggalan budaya Situs Warisan Dunia UNESCO yang terdaftar sejak tahun 1996. Pada zaman dulu, Pulau Itsukushima adalah pulau suci yang tidak boleh dimasuki sembarang orang. Oleh karena itu, bangunan kuil didirikan di Teluk Itsukushima dengan menyerupai sebuah bangunan dermaga. Bangunan torii berwarna oranye menyala yang terlihat bagaikan mengambang di tengah laut merupakan ciri khas kuil Itsukushima. Kuil ini termasuk salah satu tujuan pariwisata yang paling populer di Jepang. Torii terlihat mengambang di tengah laut ketika air pasang, tapi bisa dicapai dengan berjalan kaki ketika air surut.

Kuil Itsukushima

7. Osaka Temmangu
    adalah kuil Shinto yang terdapat di distrik Kita-ku, Osaka, Jepang. Kuil Osaka Temmangu setiap tahunnya di tanggal 24 Juli dan 25 Juli menyelenggarakan festival Tenjinmatsuri yang merupakan salah satu dari tiga festival musim panas terbesar di Jepang bersama-sama dengan Kanda Matsuri dan Gion Matsuri. Dewa yang dipuja bernama Sugawara Michizane, seorang aristokrat, politikus ulung, dan sastrawan ternama. Kuil ini sering disebut sebagai Temma no Tenjinsan dan populer di kalangan murid-murid sekolah di Jepang yang meminta berkah agar lulus dalam ujian sekolah.

Osaka Temmangu


8. Kuil Takeda
    adalah sebuah kuil tempat pemujaan pemeluk agama Shinto yang terletak di kota Kōfu, prefektur Yamanashi, Jepang. Kuil Takeda merupakan kuil Shinto paling terkenal di prefektur Yanamanshi.  Kuil ini dibangun untuk menghormati dan mengabadikan roh Takeda Shingen, seorang tuan tanah dan pemimpin pasukan perang di akhir masa Sengoku. Kuil ini didirikan di tempat di mana tiga generasi keluarga Takeda (Nobutora, Shingen, dan Katsuyori) pernah tinggal. Setiap tanggal 12 April mulai jam 9 pagi, terdapat perayaan tahunan untuk memperingati hari berdirinya kuil Takeda. Setiap hari tahun baru, sebanyak 200.000 ribu orang, baik dari prefektur Yamanashi atau dari prefektur lain, akan memenuhi Kuil Takeda untuk berdoa.

Sekian dan terimakasih ^^
Published: By: Unknown - 3:39 PM

Minggu, 08 Maret 2015

10 Cara Memakai Sumpit Yang Benar

10 Cara Memakai Sumpit Yang Benar - Orang Jepang memiliki aturan-aturan ketat dalam menggunakan sumpit (Ohashi).  Jika kamu makan dengan orang Jepang, mereka akan mengerti bahwa kamu tidak mengetahui etika dan aturan ala Jepang. Mereka mungkin akan memaafkan jika kamu melakukan beberapa kecerobohan besar. Memang agak ribet ya, tapi ga ada salahnya kan belajar budaya, aturan, dan etika memakai sumpit yang baik dan benar? Makan dengan sumpit adalah seni dan bahkan Jepang sendiri sering berjuang untuk bisa menggunakan sumpit dengan sempurna. Ada 10 aturan utama yang harus diikuti dalam menggunakan sumpit, diantaranya adalah:
1. Pegang sumpit dengan benar
manner_howto

Lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Ini adalah bagian yang benar-benar membutuhkan waktu yang lama untuk menguasainya. Perhatikan bagaimana orang lain melakukannya dan berlatih dengan sabar. Jika kamu benar-benar ingin belajar Anda harus berlatih sebanyak mungkin.
2. Jangan makan langsung dari piring lauk
table-chopstick-etiquette

Ketika kita makan dengan gaya Jepang, maka di tengah2 meja akan ada piring bersama yang berisi macam-macam lauk pauk. Jangan mengambil lauk kemudian langsung memasukkannya ke mulut, tapi setelah mengambil lauk di piring bersama, letakkan dulu di atas piringmu, baru boleh dimakan.
3. Gunakan alas sumpit
Banyak restoran Jepang yang memberikan alas sumpit. Kalau kamu sedang tidak menggunakannya, taruh pada alas sumpit. Sumpit tidak boleh ditancapkan di nasi karena hal ini menyerupai upacara yang dilakukan di pemakaman di Jepang.
4. Jangan menusuk makanan dengan sumpit
P1040339
  
Jangan menggunakan sumpit untuk menusuk makanan yang akan kita makan. Hal ini dianggap serakah (sashi bashi).
5. Jangan menggali
japanese-food-japan-hokkaido2
Ambillah makanan dari bagian teratas. Jangan menggali di piring atau mangkok seperti sedang mencari sesuatu.
6. Jangan menjilat

Jangan menjilat ujung sumpit. (Neburi bashi)
7. Hati-hati memberikan makanan kepada orang lain
chopsticknono1

Jangan pernah berbagi makanan dengan lewat dari sumpit karena ini menyerupai kebiasaan di pemakaman Jepang ketika tulang dikremasi saat upacara pemakaman dan tulang - tulang tersebut dipindahkan ke guci. Ini mungkin adalah hal yang paling tabu yang dilakukan di meja makan Jepang.
8. Sumpit bukan mainan
11521922-man-holding-a-glass-of-water-while-woman-is-holding-chopsticks
Jangan menunjuk dengan sumpit Anda ketika berbicara atau memegang sumpit untuk waktu yang lama tanpa makan. Jangan pernah menggosok sumpit bersama-sama berulang-ulang karena itu merupakan tanda bahwa kamu berpikir sumpit itu murah.
9. Jangan meletakkan sumpit dalam keadaan tertumpuk menyilang (Seperti huruf X)
chopsticks

Posisi sumpit seperti ini juga mengingatkan orang Jepang pada upacara pemakaman.
10. Jangan gunakan sumpit untuk mengaduk sup
kiraibashi06

Walaupun sup miso yang tersaji di mejamu kurang rata dan perlu diaduk, jangan gunakan sumpitmu untuk melakukannya.
Secara umum aturan yang paling penting adalah jangan lakukan hal-hal yang bisa mengingatkan orang-orang dengan prosesi pemakaman Jepang.  Aturan menggunakan sumpit memang menantang bagi semua orang dan bahkan orang-orang Jepang sendiri jarang yang mahir menggunakan sumpit dengan baik dan benar. Yak mungkin kedengarannya agak menyusahkan ya bagi kita, ya tapi begitulah Jepang. Mereka juga menjunjung tinggi sopan santun saat berada di meja makan. Buat yang mau makan di restaurant Jepang mungkin postingan ini akan sangat berguna bagi kalian.

Arigatou Gozaimasu ^^
Published: By: Rizwan Wahyudi - 10:17 PM

Minggu, 20 Oktober 2013

Sejarah Anime di Jepang

Bagi kalangan Indonesia terlebih di masa kecil kita, mungkin sebagian besar orang berpendapat bahwa anime pertama yang kita lihat atau kita tonton sepanjang sejarah kita adalah seperti Voltes V, God Sigma, Go shogun, Shogun Getta, Go Lion dan juga Candy Candy. Nah anime-anime tersebut adalah anime TV Seri di era akhir tahun 1970 hingga 1980-an.

Mungkin sempat penasaran kali ya, anime apa sih yang dipublikasikan pertama kali dalam sejarah animasi Jepang ?
 
Mari kita belajar sedikit sejarah mengenai awal mulanya anime kemudian anime apa yang menjadi pentolan pertama alias nongol untuk pertama kalinya di Jepang...


Kalau untuk kategori TV seri pertama kali banyak orang termasuk ahli sejarah anime pasti berpendapat Testuwan Atom (Astro Boy) merupakan anime TV pertama.
 
Astro Boy pertama kali muncul pada jaman perang dunia kedua oleh seorang buruh pabrik dan dokter,


Osamu Tezuka. Beliau termasuk orang yang pertama dan awal mula kemunculan Manga. Pasti kita berpikir, lebih dulu mana anime atau manga ? semoga bisa kita tarik kesimpulan dari artikel ini.
 
Osamu Tezuka terinspirasi oleh kartun karya Disney dan mulai berkarya dalam animasi. Pada tahun 1947 Osamu yang pertama kali memunculkan sebuah buku cerita bergambar sekelas novel, Shintakarajima. Pada tahun 1963 beliau berhasil memproduksi sebuah anime Testuwan Astro atau dikenal dengan Astro Boy Jadi Astro Boy merupakan anime TV pertama dong ??

Bukan, Astro Boy merupakan anime TV pertama berdurasi 30 menit yang sukses secara Internasional.
Dua tahun sebelum munculnya Astro Boy sebenarnya ada yang merupakan TV seri pertama dalam sejarah Jepang :

Mittsu no Hanashi
Release : 01 Mei 1961
jenis : TV Seri


TV Special Mittsu no Hanashi berjumlah 3 episode (trilogi) mengenai tiga kisah yang populer yaitu Third Blood, Oppel and the Elephant dan Sleepy Town. Third Blood yang menjadi seri TV anime pertama di Jepang. Disiarkan oleh NHK dan disutradarai oleh Keiko Kozonoe
 


Lalu bagaimana dengan Movie pertama dari anime ?
 
Ternyata lebih dulu Movie Anime ketimbang TV Seri. Pada tahun 1943 sebuah anime movie berdurasi panjang pertama kali muncul menceritakan serangan Amerika terhadap Pearl Harbour pada tahun 1941. Anime tersebut adalah Momotarou no Umiwashi tapi masih hitam putih. kemudian secara kronologis muncul Movie yang tercatat sebagai Movie Anime pertama :


Hakujaden
Release : 22 Oktober 1958
Produksi : Toei Animation
jenis : Movie



Hakujaden merupakan anime movie pertama kalinya yang menggunakan warna. Seiyuu nya hanya dua orang, tapi memerankan suara semua peran yang ada. Movie berdurasi 78 menit ini disutradarai oleh Kazuhiko Okabe dan Taiji Yabushita. Ceritanya berdasarkan dari legenda Cina.

Nah, setelah TV Seri dan Movie, sekarang kita membahas OVA pertama kali dalam sejarah. Jenis anime yang ini muncul paling belakangan dan era mulai bangkitnya studio studio anime :



Dallos (Dallos Hakaishirei)
Release : 12 Desember 1983
Produksi : Bandai Visual
Jenis : OVA

Dallos merupakan OVA pertama kali disiarkan. Animasinya dikerjakan di studio Pierrot dan berdurasi 83 menit. Disutradarai oleh Mamoru Oshii dan disiarkan oleh Bandai Channel
 
Published: By: Unknown - 9:40 PM

Empat Musim di Jepang & Festival Penyambutan Musim di Jepang

Jepang merupakan negara dengan karakter iklim subtropis atau secara geografis terletak di atas garis khatulistiwa, jadi dalam setahun Negeri Sakura ini mengalami empat musim yang berbeda.Empat musim ini lebih dikenal Shiki (四季)
 Perbedaan iklim ini mempengaruhi pola kehidupan manusia Jepang. Untuk itu, mari kita mengenal keempat musim di Jepang beserta kegiatan di dalamnya.

Musim di Jepang - Musim Semi atau Haru ()


Aktivitas di Negeri Sakura dimulai pada musim semi yang jatuh pada bulan Maret sampai Mei. Tibanya musim semi ini sangat dinanti oleh orang Jepang, karena pada musim ini, bunga sakura bermekaran di seluruh pelosok Negeri Jepang .
Dengan iklim yang hangat, bunga nasional Jepang ini mulai mekar dari ujung selatan Jepang, yakni Okinawa lantas pulau Kyushu, menjalar ke pulau Honshu, dan terakhir di Hokaido yang ada di ujung utara Jepang. Karena waktu mekarnya tidak terjadi secara serentak, stasiun-stasiun televisi di Jepang berlomba-lomba mengikuti mekarnya bunga sakura dari selatan ke utara pada musim di Jepang ini.
Mekarnya bunga sakura disambut sukacita oleh masyarakat Jepang. Apresiasi ini diungkapkan dengan acara hanami atauohanami, semacam pesta kecil di bawah pohon sakura yang dilakukan oleh siapa saja, seperti keluarga, teman sekolah, dan karyawan. Mereka menggelar tikar di taman kota di bawah pohon sakura sambil makan-makan atau berkaraoke.
Kegiatan hanami ini merupakan tradisi turun temurun masyarakat Jepang selama musim semi. Mekarnya bunga sakura selalu dinanti-nanti, karena bunga ini hanya mekar selama 2 minggu. Makanan yang khas saat 'piknik' melihat bunga sakura adalah dango dan bento. Suasana semakin meriah dengan adanya sake, minuman beralkohol khas Jepang.
Pada musim semi ini juga sekolah-sekolah dan universitas di Jepang memulai ajaran baru. Sementara itu para petani di Jepang memasuki masa tanam, karena udara dan iklim mendukung untuk bertani.
Selain hanami, selama musim di Jepang masih musim semi, ada beberapa perayaan lain yang sudah dilakukan turun temurun, yaitu:
  1. Hinamatsuri; yaitu festival anak perempuan. Pada festival ini, keluarga yang memiliki anak perempuan memajang 1 set boneka khas hinamatsuri.
  2. Shubun no hi; yaitu perayaan titik awal datangnya musim semi. Di Jepang, ini merupakan hari ekuinoks di mana waktu siang sama panjangnya dengan malam hari.
  3. Kodomo no hi; yaitu festival anak-anak. Pada festival ini keluarga yang memiliki anak-anak memasang bendera berbentuk ikan koi yang disebut koinobori.

Musim di Jepang - Musim Panas atau Natsu (夏)


Setelah musim semi berakhir, musim di Jepang berganti memasuki musim panas yang hari-harinya terasa gerah. Pada musim ini ditandai dengan sering munculnya hujan. Musim panas atau natsu ini berlangsung dari akhir bulan Mei sampai Akhir bulan September. Pada musim ini konsumsi buah seperti semangka dan melon laku keras. Suhu rata-rata pada musim panas ini mencapai 35 derajat celcius.
Pada musim panas ini pantai dan laut banyak dikunjungi oleh wisatawan. Namun, rata-rata orang Jepang lebih menyukai pantai di negara tropis seperti di Hawaii, Bali, Thailand, dan Brazil, alasannya karena ongkos piknik keluar negeri lebih murah ketimbang melancong ke objek wisata di Jepang sendiri.
Pada musim panas diselenggarakan festival Obon MatsuriObon Matsuri adalah festival pemanggilan arwah leluhur. Festival ini biasanya diadakan pada 13 - 15 Agustus. Pada tanggal-tanggal tersebut, orang Jepang percaya bahwa arwah leluhur akan pulang ke rumah. Untuk menyambutnya, mereka memasang lentera, menyalakan api di depan rumah, dan menyediakan sesajen.
Di beberapa wilayah, festival Obon Matsuri dilengkapi dengan pertunjukan tarian menyambut arwah yang disebut Obon Odori. Banyak orang berkumpul mengenakan yukata dan menarikan Obon Odori dengan diiringi musik tradisional. Konon, arwah leluhur akan ikut menari-nari juga di sana.
Selain itu, di beberapa tempat di selenggarakan festival Tanabatasaat musim di Jepang masih musim panas. Tanabata disebut juga sebagai festival bintang. Perayaan mulai dilakukan di bulan Juli. Yang menarik dari festival ini adalah hiasannya. Hiasan tanabataadalah ranting atau pohon bambu yang diikatkan kepadanya beberapa carik kertas warna-warni yang berisi permohonan dan harapan. Biasanya, pohon tersebut kemudian dilarung ke laut.

Musim di Jepang - Musim Gugur atau Aki (秋)



Jika ingin merasakan suasana romantis ala film Negeri Sakura, datanglah ke Jepang saat musim gugur atau aki. Musim ini ditandai dengan daun-daun yang berganti warna menjadi merah pudar atau momiji, dan berguguran.
Pada musim ini suhu mulai menurun karena memasuki musim dingin. Kebiasan masyarakat Jepang, pada musim ini, mereka mulai menimbun makanan untuk logistik atau persediaan musim dingin yang suhunya ekstrem. Selera makan pun meningkat di musim gugur.
Di awal musim gugur, cuaca masih agak hangat. Oleh karena itu berbagai festival masih sering diadakan. Salah satunya adalahtsukimi atau otsukimiTsukimi adalah kegiatan melihat bulan purnama yang indah di musim gugur sambil menikmati lezatnya kue moci bulan.
Tradisi yang biasa dilakukan turun temurun ini sampai sekarang masih lestari dan dilakukan oleh banyak orang jepang. Pada saattsukimi, dekorasi yang harus ada adalah rumput Jepang (susuki) dan makanan berupa kue moci tsukimi untuk dimakan. Ada 2 jenis moci tsukimi, yakni rasa kentang manis dan kacang atau kastanye.
Yang menarik pada musim di Jepang saat musim gugur adalah perayaan khusus orang tua yang disebut Keiro no hi. Orang tua yang dimaksud di sini bukan orang yang membesarkan kita melainkan orang yang sudah tua. Pada hari tersebut diselenggarakan perayaan yang menyenangkan.
Jika Anda suka membaca komik Jepang, barangkali Anda familiar dengan festival olahraga yang suka dilakukan di sekolah-sekolah. Festival olahraga ini dinamakan undokai dan dilakukan pada musim gugur.
Satu hal lagi yang menarik adalah momiji gari. Jika pada musim semi ada hanami, pada musim gugur ada momiji gariMomiji gari adalah kegiatan menyaksikan gugurnya daun momiji yang sebelumnya telah memerah. Suasana saat momiji gari sangat indah karena jalanan biasanya penuh dengan daun momiji yang bertebaran.

Musim di Jepang - Musim Dingin atau Fuyu (冬)



Di beberapa tempat seperti Hokaido dan Nagano, salju mulai turun pada awal November, menandai datangnya musim dingin di Jepang. Inilah musim yang paling berat yang harus dihadapi oleh orang Jepang. Menghadapi suhu ekstrem yang berkepanjangan, orang Jepang harus membekali dengan baju yang tebal, penghangat ruangan, dan cadangan makanan yang banyak.
Di musim dingin, harga pangan seperti sayur mayur dan telur melejit naik. Objek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah pemandian air panas/spring water dalam bahasa Jepangnya onzen.
Musim Dingin juga merupakan hari yang istimewa bagi rakyat Jepang. Pada pergantian tahun, banyak banyak yang orang mudik untuk merayakan pergantian tahun bersama keluarga di kampung. Biasanya pada tanggal 27 Desember sekolah-sekolah dan kantor-kantor diliburkan sampai tanggal 4 Januari.
Pada malam pergantian tahun, pemeluk Shinto berdatangan ke kuil untuk beribadah. Memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk diberi keselamatan dan keberuntungan di tahun baru. Pada dinginnya cuaca musim dingin, orang-orang berkumpul di kuil, berdoa, lalu pulang kembali ke rumah untuk berkumpul dengan keluarga dan memakan makanan khas tahun baru.
Di awal tahun juga anak-anak bahagia karena terjadi pembagian angpao dari sanak keluarganya. Mainan yang populer di tahun baru adalah layang-layang dan bulu tangkis tradisional Jepang (hanetsuki).

Festival Penyambutan Musim di Jepang

Setsubun merupakan hari penyambutan musim di Jepang yang biasa dilaksanakan pada tanggal 3 atau 4 Februari. Festival Setsubun dilaksanakan sehari sebelum musim semi dimulai. Perhitungan musim semi tersebut berdasarkan kalender Jepang. Festival ini layaknya penyambutan tahun baru. Sehingga diharapkan segala hal yang jahat di tahun lalu dapat hilang, sementara hal yang baik akan datang di tahun atau musim yang baru.
Pada abad ke-13, pengusiran roh jahat yang dilakukan pada saatSetsubun, yaitu dengan cara membakar kepala ikan sarden, menggunakan asap hasil pembakaran kayu, dan menabuh drum. Meskipun festival ini merupakan festival nasional di Jepang, cara perayaannya berbeda-beda di setiap daerah.
Festival Setsubun memang tidak dilakukan dengan cara yang sama di setiap daerah. Namun umumnya, pada saat perayaan, seseorang akan melempar fuku mame (kacang keberuntungan). Orang yang melempar fuku mame adalah pemilik rumah atau orang yang memiliki shio yang melambangkan tahun baru pada saat itu. Misalnya, tahun baru tersebut merupakan tahun naga. Maka orang yang melempar fuku mame adalah orang memiliki shio naga.
Apabila yang melemparnya adalah laki-laki, ia disebut denganToshi-otoko, sedangkan kalau perempuan disebut dengan Toshi-onna. Seseorang yang melempar fuku mame akan berkata "Oni wa sotoFuku wa uchi!" yang berarti "Pergilah setan! Datanglah kebahagiaan!".
Di beberapa tempat, ada pula yang melempar fuku mame sambil berkata "Oni wa uchifuku wa uchi!" yang berarti "Datanglah setan, datanglah kebahagiaan!"
Fuku mame akan dilempar ke seseorang yang memakai topengoni atau topeng setan. Apabila diadakan di rumah, yang bertindak sebagai setan adalah ayah atau orang tertua di antara anggota keluarga yang lain. Setelah itu, fuku mame dimakan sejumlah usia yang memakannya. Kalau usianya 25 tahun, fuku mame yang dimakan berjumlah 25 buah.
Setsubun biasa diadakan di kuil-kuil. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak masyarakat Jepang yang melupakan festival tersebut. Biasanya anak-anak memakai topeng setan pada saat festival, tapi hal seperti itu mulai jarang ditemui. Beberapa kuil terkenal akan menarik orang-orang terkenal saat festival Setsubun sehingga banyak yang tertarik menghadiri festival tersebut.
Walaupun Setsubun tidak terlalu populer lagi, masih banyak masyarakat Jepang yang menghias depan rumah mereka dengan kepala ikan sarden, daun suci, atau pun bawang putih. Dengan begitu diharapkan setan tidak akan mendekati rumah mereka.
Adapun Setsubun yang dirayakan dengan menyediakan Nori Maki, sejenis sushi gulung. Nori Maki yang disediakan panjangnya sekitar 20 cm tanpa dipotong. Seseorang yang dapat memakannya hingga habis tanpa bersuara dipercaya mendapatkan keberuntungan dalam hidupnya, seperti dalam hal karier dan kesehatan. Di beberapa tempat, Nori Maki disediakan dengan tujuh warna yang berbeda. Hal ini mengibaratkan Shichi Fukujin, tujuh dewa kebahagiaan.


Sekian untuk pelajaran hari ini, Arigatougozaimasu!!!
Published: By: Unknown - 8:44 PM